ERGONOMI

Pada kesempatan kali ini, saya Muhammad Nadzar A.S , selaku Mahasiswa Desain Interior dari Universitas Telkom Bandung akan menjelaskan tentang mata kuliah dari Ergonomi , selaku yang sangat di butuhkan dalam dunia desain dan untuk memenuhi syarat tugas terakhir perkuliahan mata kuliah Ergonomi.

Ergonomi adalah ilmu antar disiplin yang mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Hubungan ini tercipta akibat adanya aktivitas manusia pada suatu lingkungan. Ergonomi erat kaitannya dengan setiap kebutuhan dari aktivitas yang dikerjakan.
Dalam ergonomi kualitas kerja seseorang sangat diperhatikan, kualitas tersebut dapat dicapai dengan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan kerja yang tersedia. Hal ini dapat terjadi karena aspek manusia sangat diperhatikan oleh ergonomi dari segi anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain, perancangan teknologi, dan perancangan kerja. Oleh karena itu ergonomi merupakan gabungan ilmu yaitu dari teknik, sosial, dan medis.
Aspek yang dibahas dalam ergonomi yaitu :
Faktor manusia : dalam dan luar
Antropometri
Sikap tubuh saat beraktivitas

Terdapat 6 ilmu yang dibahas dalam ergonomi yaitu sebagai berikut :

1. Antropometri
2. Biomekanik
3. Fisiologi manusia kerja
4. K3
5. Manajemen dan psikologi kerja
6. Hubungan kerja

Antropometri adalah ilmu yang secara khusus mempelajari tentang pengukuran tubuh manusia untuk merumuskan perbedaan-perbedaan ukuran pada tiap individu. Antropometriini digunakan untuk pertimbangan ergonomis dalam proses perencanaan design.
Alat ukur antropometri disebut anthropolometer (alat untuk mengukur jarak, ketinggian, dan sudut suatu titik dari suatu posisi acuan tertentu.
Tujuan dari antropometri adalah mengurangi tingkat kelelahan kerja, meningkatkan performa kerja, meminimalisasi potensi kecelakaan kerja.
Antropometri terbagi menjadi
a. Antropometri statis, pengukuran dilakukan saat tubuh diam (dimensi strultural)
b. Antropometri dinamis, pengukuran dilakukan saat tubuh bergerak. Ada 3 kelas pengkurannya yaitu : pengukuran tingkat keterampilan, jangkauan ruang, dan variabilitas kerja (dimensi fungsional)
Aplikasi data antropometri
Ada 3 tipe perancangan yaitu : perancangan pemakaian nilai ekstrem, pemakaian rata-rata persentil 5-95), pemakaian yang disesuaikan (persentil 50).
Tahapan perancangan sistem kerja sesuai antropometri yaitu :
a. Menentuka kebutuhan perancangan dan kebutuhannya
b. Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai
c. Pemilihan sampel
d. Penentuan kebutuhan data
e. Penentuan sumber data dan persentil
f. Penyiapan alat ukur
g. Pengambilan data
h. Pengolahan data
i. Visualisasi rancangan
Pengolahan data antropometri
Rumus rata rata dan standar deviasi
P95 = mean+ (std. Dev x perhitungan persentil/1,64)
P5 = mean- (std. Dev x perhitungan persentil/1,64)

Prinsip Dasar Desain Interior
Interior dan eksterior
Dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu : temperatur/suhu, sirkulasi/udara, getaran/mekanis, suara/kebisingan, cahaya/penerangan.
Elemen pembentuk dan pengisi interior : mebel, lampu, dinding, lantai, plafon, plant, non meuble.
Persyaratan ergonomis sebagai dasar perancangan desain yaitu :
1. Memahami bahwa manusia merupaan foku utama perancangan desain
2. Menggunakan prinsip-pirinsip kinesiologi dalam perancangan
3. Pertimbangan mengenai kelebihan maupun kekurangan
4. Mengaplikasikan semua pemahaman yang terkait dengan aspek piskologi manusia

Rumah tinggal
Bangunan untuk tempat tinggal, bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal/hunian dan saran pembinaan keluarga.
Area rumah : ruang keluarga, tamu, makan, dapur, tidur, mandi
Zona ruang : publik, semi publik, privat, servis

Ergonomi interior rumah tinggal
Ruangan dirancang harus memenuhi ergonomi agar sarana untuk melakukan kegiatan dan beristirahat sesuai 3k. Berikut aspek yang harus dperhatikan yaitu:
Ergonomi duduk dasar mendesain kursi tamu, keluarga, makan kerja
Ergonomi tidur dasar mendesain tempat tidur
Ergonomi beridiri dan pandangan mata dasar mendesain perlengkapan kerja saat berdiri
Ergonomi menjangkau
Aspek arsitektural rumah tinggal
Sirkulasi udara
Penataan cahaya
(antropometri tiap point dilihatkan)

Ruang publik
Tempat yang banyak terjadi kegiatan bebas dari sebuah kota yang slih berganti diluar aktivitas rutin keseharian. Ruang ini didesain dengan memberikan akses pada siapapun sebagai fasilitas bertemu banyak orang tanpa adanya rencana sehingga perilaku yang muncul merupakan kebebasan yang hanya dibatasi oleh norma-norma sosial.
Hal-hal yang mempengaruhi ergonomi dalam ruang publik yaitu :
Faktor dalam : psikologi, ruang dan jarak (proximity), teritori, affordance
Faktor luar : antropometri, artefak, lay out dan sirkulasi, lighting, suhu, suara, bau

A. Psikologi

Pengaruh yang ada di luar tubuh manusia yang ditangkap oleh alat indera, lalu diproses dan distimulus oleh otak berdasarkan pengaruh dari dalam tubuh yaitu pengalaman persepsi yang dimiliki. Ada dua variabel yang mempengaruhi psikologi yaitu tindakan dalam (proses berpikir) dan luar (interaksi fisik)
B. Proximity

Jarak jika ditinjau dari wujudnya tidak sekedar bersifat nampak dan terukur.
Jarak berdasarkan sifat yang terjadi secara terukur. Jarak terdekat dengan sifat intim berada dalam radius seseorang dengan < 0,5 m, bersifat personal ketika 0,5-1,2 m, bersifat sosial ketika 1,2-4 m, bersifat publik 4 m.

C. Jangkauan jarak antar manusia

Secara tidak langsung setiap manusia memiliki lapisan jangkauan yang berurutan dari setiap alat indera yaitu melihat, mendengar, mencium, menyentuh. Terbentuknya jarak ini saat memanfaatkan fasilitas dengan adanya jangkauan alat indera. Proses pengamatan pada lingkungan hingga memberikan persepsi mengenai kondisinya merupakan hal yang menentukan tingkat ergonomi.

D. Teritori

Area yang dikuasai oleh seseorang dengan batas nyata/maya yang ditandai dengan sebuah objek atau kesepakatan guna mempertahankan kepemilikan atas kebutuhan stimulasi, identitas dan keamanan.
Beberapa hal mengenai teritori yaitu :

1. Mengacu pada objek, tempat yang ukurannya bervariasi
2. Ide untuk mengatur kepemilikan atau mengatur kelebihan pemakaian area
3. Mengatur personalisasi dengan objek tertentu
4. Dapat diatur oleh individu atau kelompok
5. Pemiliknya berusaha melindungi areanya
6. Sikap dan perlawanan dapat terjadi saat dilanggar

Secara psikologi ada 3 tipe teritori yaitu:
Teritori primer : wilayah yang dimiliki terkendali secara permanen oleh pemiliknya dengan tingkat privasi tinggi
Teritori sekunder: wilayah yang bersifat abu-abu karena tingkat privasi lebih rendah, dengan kemungkinan wilayah dengan pemilik tertentu dapat diakses oleh pengunjung lain
Teritori publik : wilayah umum dengan kelemahan kontrol pada situasi dan kondisi karena bebas dan hanya dibatasi norma sosial, kadang muncul akuisisi dari pihak tertentu.

E. Affordance

Hubungan keterikatan antara makhluk hidup dengan objek untuk melakukan sebuah aksi. Sifat suatu objek sangat mempengaruhi affordance saat dimanfaatkan. Affordance merupakan sebuah lingkungan yang ditata untuk memfasilitasi pengguna dengan kelengkapan lingkungan.
False affordance : sebuah kesalahan perseptual objek pada pengguna mengenai bentuk dan sifat pemanfaatan
Perceptible affordance : ada pada objek saat digunakan dengan persepsi yang muncul karena fungsi setara dengan informasi perseptual yang ada.
Hidden affordance : ketika tidak ada informasi perseptual yang tercantum pada kegunaan objek namun memiliki fungsi lain. Muncul ketika objek menawarkan aksi melalui kegunaan lain yang dapat diterapkan diluar informasi perseptual yang ada pad aobjek.
Correct rejection : terjadi saat objek tidak memiliki informasi perseptual mengenau kegunaan sifat, sehingga objek tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pengguna.


Postingan Populer